Minggu, 18 Mei 2014

MERAIH PAHALA HAJI DAN UMROH

 PAHALA HAJI DAN UMROH

 Umroh Murah


Setiap muslim tentu merindukan baitullah untuk menunaikan haji dan umroh. Begitulah orang yang mencintai Allah. Hatinya selalu terpaut dengan rumah kekasihnya. Setiap kali disebut, hatinya semakin rindu menggebu. Kerap air mata berlinang ketika mengingatnya dari kejauhan. Sayang, tidak semua orang bisa mewujudkan harapannya menjadi tamu Allah di rumah-Nya. Karena ibadah haji termasuk ibadah ‘mewah’. Sulit dikerjakan tanpa menyediakan dana puluhan juta rupiah. Sekiranya ada dana, itupun masih terganjal kuota.

Begitu sulit meraih pahala haji. Bagi yang tidak berkemampuan, hanya bisa menumpahkan kerinduan itu di dalam do’anya. Untungnya, Allah Maha Penyayang menyediakan bagi hamba-Nya jalan alternatif untuk meraup pahala haji. Tanpa ONH, tanpa kuota, dan tidak perlu menunggu musim haji yang datangnya hanya setahun sekali. Diantara amal bernilai pahala haji ini disabdakan oleh Nabi SAW.

“Barang siapa sholat Subuh berjama’ah kemudian duduk berdzikir mengingat Allah hingga matahari terbit, setelah itu shalat dua rakaat, amalan itu baginya sama seperti pahala haji dan umrah. Anas berkata: Rosulullah melanjutkan, “Sempurna, sempurna, sempurna!” (HR. Tirmidzi, no. 586).

Inilah rangkaian amal setara haji itu; sholat Subuh berjama’ah, tetap duduk di tempat sholat, berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari, dan sholat dua rakaat. Amal yang mudah dan murah. Tanpa modal dana, selepas Subuh kita pulang ke rumah menggondol pahala haji. Hebatnya lagi, kita bisa ‘berhaji’ setiap pagi, setiap hari!

Rosulullah menjadi teladan bagi ummatnya. Beliau rutin melakukan amal pagi ini. Diriwayatkan Simak bin Harb pernah bertanya kepada Jabir bin Samurah, “Apakah engkau pernah menemani Rosulullah?”. Jabir menjawab, “Ya, beliau biasa tidak beranjak dari tempat beliau sholat Subuh. Apabila matahari terbit beliaupun bergegas meninggalkan tempat sholat. Dulu para sahabat memperbincangkan masa jahiliyah yang membuat mereka tertawa, sedangkan Rosulullah hanya tersenyum.” (HR. Muslim, no.670).

Begitulah seharusnya kita, pengikut Nabi. Mengawali hari kita dengan amal yang penuh berkah ini. Insya Allah aktivitas kita sepanjang siang berikutnya diberkahi Allah Ta’ala.

Bagaimana dengan muslimah yang sholat di rumah? Memang teks hadits di atas membatasi tempatnya di masjid. Namun tidak dipahami bahwa masjid menjadi syarat tempatnya. Wanita yang memang lebih utama sholat di rumah, tentu saja bisa melakukan rangkaian amal ini di rumahnya. Apalagi ada atsar yang shahih bahwa Ibnu Mas’ud RA pernah melakukannya di rumahnya (HR. Muslim, no.822).

Shalot Isyraq
Ibnu Abbas dan para ulama menyebut dua rakaat pada hadits di atas dengan istilah sholat isyraq. Dinamakan isyraq (terbit) karena dikerjakan beberapa saat setelah terbitnya matahari. Namun hakikatnya, sholat isyraq adalah sholat Dhuha.
Shalat Dhuha yang dikerjakan di awal waktunya.
 
Didalam riwayat yang lain Rosulullah SAW lebih spesifik menyebutnya dengan sholat Dhuha. “Barang siapa yang sholat Subuh di masjid berjamaah, lalu menetap di dalamnya hingga mengerjakan sholat Dhuha, maka dia mendapat pahala seperti orang yang haji dan umrah dengan sempurna” (HR. Thabrani, no. 7663).

 umroh murah


Penambah Semangat
Amal berhadiah haji dan umrah ini, ternyata sepi peminat. Ba’da Subuh adalah waktu rawan ngantuk. Banyak yang tidur kembali dengan dalih agar fit menjalankan aktivitas siang yang meletihkan. Padahal, tidur pagi selepas Subuh tidak baik untuk kesehatan. Membuat tubuh menjadi mudah lesu dan loyo, serta mudah terserang penyakit.

Sunah nabi waktu pagi ini justru memberi berkah tersendiri; menyehatkan dan memberi semangat. Tetapi khasiat ini tidak bisa dirasakan kecuali yang membiasakannya. Ibnu Qoyyim menuturkan pengalamannya dengan Ibnu Taimiyah, gurunya. “Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah suatu hari sholat Subuh. Setelah sholat, beliau duduk berdzikir kepada Allah hingga pertengahan siang. Kemudian berpaling kepadaku dan berkata, “Ini adalah kebiasaanku pada waktu pagi. Jika aku tidak melakukannya, tubuhku tak bertenaga.” (Al Wabilush Shayib, hal.63).

Catatan : Bukan Pengganti Haji
Jalan murah menuju pahala haji ini bukan berarti mengalahkan keutamaan haji hakiki. Amal setara haji ini tak lebih menjadi ladang amal alternatif bagi mereka yang tertutup pintu ke baitullah. Menjadi motivasi untuk terus berlomba dalam kebaikan agar tidak tertinggal jauh oleh orang-orang yang mampu menunaikan haji. Semoga kita mudah meraup pahala haji di negeri kita sendiri dan mampu berhaji ke baitullah nun jauh di sana.

Pendapat Empat Madzab Keutamaan Umrah Ramadhan


Pendapat madhab empat dan selainnya, bahwa keutamaan dalam hadits ini bersifat umum bagi setiap orang yang berumrah di bulan Ramadhan

Umrah di dalamnya menyamai haji berlaku bagi semua orang. Tidak khusus hanya untuk person-person atau karena kondisi tertentu. Hal ini seperti yang disebutkan dalam kitab Radd ak-Mukhtar (II/473), Mawahib al-Jalil (III/29), al-Majmu' (VII/138), al-Mughni (III/91), dan al-Mausu'ah al-Fiqhiyah (II/144)
 
Pendapat yang paling mendekati kebenaran adalah pendapat ketiga. Bahwa keutamaan tersebut berlaku bagi siapa saja yang umroh ramadhan. Hal ini didukung oleh beberapa alasan berikut ini:

1.Hadits tersebut bersumber diriwayatkan dari sejumlah sahabat. Al-Tirmidzi berkata: "Dalam bab ini bersumber  Ibnu Abbas, Jabir, Abu Hurairah, Anas, Wahb bin Khanbasy." Dan mayoritas riwayat mereka tidak disebutkan kisah wanita penanya.
 
2.Praktek kaum muslimin sepanjang masa dari kalangan sahabat, tabi'in, para ulama dan shalihin. Mereka sangat semangat melaksanakan umrah di bulan Ramadhan untuk mendapatkan pahala ini.

Pengkhususan keutamaan ini untuk mereka yang tidak mampu melaksanakan haji pada tahun tersebut terbantahkan dengan jawaban berikut ini: 

Sesungguhnya orang yang benar niat dan semangatnya lalu mengusahakan sebab-sebabnya yang kemudian ada sesuatu yang menghalanginya, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mencatat untuknya pahala amal melalui keutamaan niat. Maka bagaimana Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengikat pahala dengan amal tambahan, yakni mengerjakan umroh Ramadhan. Padahal niat yang jujur dan benar sudah cukup untuk diberikan pahala.

Berikut ini Travel Biro Umroh yang menawarkan Paket Umroh Murah

Keutamaan Umroh


umroh

Diantara keutamaan ibadah umroh adalah : 

1. Umrah sebagai pelebur dosa
    Rasullulah SAW. bersabda :"Umrah yg disusul Umrah berikutnya adalah pelebur
    dosa ( yg dikerjakan ) di antara keduanya dan haji yg mabrur tiada balasan
    baginya selain Surga”.

2. Menghilangkan kemiskinan
   Rasulllulah SAW. bersabda :"Iringilah ( pelaksanaan) haji dgn umrah,krn
   keduanya melenyapkan kefakiran,dosa2,sebagaimana alat pandai besi
   menghilangkan karat yg ada pada besi,emas dan perak”.

3. Umroh adalah jihad para wanita
    Aisyah RA., ia bertanya kepada Rasullulah SAW. ; "Wahai Rasullulah, apakah
    wanita wajib berjihad?"Beliau menjawab:"Mereka wajib jihad yang tiada
    peperangan di dalamnya yaitu haji & umrah”.

4. Orang yang umrah adalah tamu Allah..
    Rasullulah bersabda ; "Delegasi Allah SWT. ada tiga : orang yg menunaikan ibadah
    haji, orang yang berumroh dan orang yang berperang”.

5. Doa orang yg berumroh dikabulkan Allah SWT.
    Rasullulah SAW. bersabda : "Orang-orang yg melaksanakan haji & umroh
    adalah delegasi Allah, Dia memanggil mereka, mereka pun menjawab
    panggilan-Nya, dan mereka memohon kepada-Nya, Dia pun memberikan
    permohonan mereka."

6. Orang yg meninggal dunia ketika pergi melaksanakan umrah, akan
    dicatat baginya pahala umrah samapai hari kiamat.
    Rasullullah SAW. bersabda ; "Barang siapa yang keluar untuk berumrah,
    lalu ia meninggal dunia, niscaya dicatat baginya pahala orang berumrah sampai
    hari Kiamat."

7. Infak/biaya yg dikeluarkan untuk pelaksanaan umrah memiliki keutamaan
    di sisi Allah SWT.
   Rasullulah SAW. bersabda kepada Ummul Mukminin, Aisyah RA. ,ketika beliau
   ibadah umrah : "Sesungguhnya pahalamu sesuai dengan kadar kepayahanmu
   dan nafkahmu. "Sesungguhnya pahalamu dalam umrahmu sesuai dengan
   kadar nafkahmu”.

8. Umroh yg dikerjakan di bulan Ramadhan atau disebut Umroh Ramadhan memperoleh pahala sebandingdgn ibadah haji yg dikerjakan bersama Rasullulah
   Berdasarkan hadist Abdullah bin Abbas Nabi SAW. bersabda : "Umrah di bulan
   Ramadhan menyamai pahala haji bersamaku”.